Liburan Sambil Belajar Itu Menyenangkan

Kamis, Desember 28, 2023

 Liburan Sambil Belajar Itu Menyenangkan

 

Karya : Tegar Wibisono

 


Saat liburan semester kemarin Ariel dan keluarganya sepakat untuk berlibur ke Kota Semarang. Mereka sekeluarga telah mempersiapkan semua kebutuhan yang akan mereka bawa nantinya jauh jauh hari. Setelah menentukan waktu yang pas kapan mereka akan berangkat untuk berlibur, akhirnya mereka sekeluarga sepakat berangkat saat ini juga. Saat di perjalanan mereka sekeluarga masih berdiskusi kemana tujuan mereka nantinya.

Sejujurnya Ariel sudah memikirkan kemana nanti tujuan mereka ketika tiba di Semarang. Ia sangat ingin mengajak keluarganya mengunjungi salah satu monumen bersejarah yang ada di sana. Salah satunya yaitu Monumen Lawang Sewu. Menurutnya Lawang Sewu sangatlah istimewa buat dirinya sendiri secara, ia sejak kecil selalu mendengarkan kumpulan sejarah sejarah bangunan/monumen bersejarah dari berbagai negara salah satunya yaitu Monumen Lawang Sewu tetapi untuk mengunjungi tempat tempat itu sangatlah sulit karna keterbatasan waktu yang ia miliki bersama keluarganya. Dari dahulu kakeknya sering bercerita tentang bangunan bangunan bersejarah dan karna hal itu Ariel sangat menyukai sejarah.

 “Ayah Ibu ayo kita pergi ke Monumen Lawang Sewu, Aku ingin kesana deh.” Pinta Ariel kepada Ayahnya.

 “Eum boleh juga tuh ide kamu Riel, selain berlibur kita juga bisa belajar.” Jawab Ariel menyetujui permintaan anaknya.

 “Yasudah yah kita pergi ke Lawang Sewu saja yuk, sepertinya seru juga. Kita bisa belajar juga disana apalagi belajar sejarah Bangun bersejarah di Indonesia pasti seru tuh yah.”  Sahut Ibu juga menyetujui.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan mereka sekeluarga pun akhirnya sampai di tujuan mereka yaitu Lawang Sewu.Setelah memarkirkan kendaraan mereka segera menuju ke loker tiket untuk membeli tiket masuk kedalah wilayah Lawang Sewu. Sesampainya di depan pintu bangunan, Ariel berdiri di depan pintu bangunan bersejarah Lawang Sewu di Semarang tersebut dengan perasaan bahagia. Ia menoleh ke berbagai arah karna terkagum kagum dengan monumen di depannya ini ia tidak menyangka mimpinya selama ini dapat terkabulkan. Seluruh keluarga Ariel sangat bahagia dengan liburan mereka kali ini termasuk Sari adik dari Ariel.Sari sedari tadi  juga asyik memotret di halaman gedung yang begitu indah nan megah serta Sari merasa bangunan ini sangat lengkat dengan sejarah Indonesia.

Setelah melihat betapa megahnya bangunan Lawang Sewu yang terlihat dari depan pintu bangunan tersebut membuat Ariel dan keluarganya pun menjadi tak sabar ingin masuk kedalam Monumen bersejarah tersebut dan melihat isi dari Monumen bersejarah itu. Setelah lama menunggu pintu utama dibuka, Akhirnya saat yang mereka tunggu tunggu tiba. Ketika pintu besar nan megah dari bangunan bersejarah itu terbuka seketika Ariel dan keluarganya dengan rasa bahagia bercampur haru memberanikan diri   melangkahkan kakinya memasuki ruangan pertama yang akan mereka lihat yaitu menuju ke ruang depan dari bangunan bersejarah ini bersama dengan rombangan keluarganya dan tentu saja dengan satu Pemandu Wisata yang akan menjelaskan sejarah dari Monumen Lawang Sewu ini.

Betapa terkejutnya mereka dengan tampilan di dalam ruangan depan Monumen bersejarah ini yang tampak bak istana. Sambil mendengarkan Pemandu Wisata berbicara, Ariel dan keluarganya masih terkagum kagum dengan isi di dalam bangunan Lawang Sewu ini.

“Bapak, Ibu, dan yang lainnya saat ini kita telah memasuki ruangan depan dari bangunan Lawang Sewu ini, disini saya akan menjelaskan sedikit tentang bangunan Lawang Sewu ini.” Pemandu menjelaskan.

“Jika ada yang ingin ditanyakan nanti tanyakan saja nggih nanti saya bantu menjawabnya namun kali ini saya jelaskan sedikit tentang sejarah Lawang Sewu terlebih dahulu”. Tambah si Pemandu.

Si Pemandu Wisata dengann panjang lebar menjelaskan sejarah Lawang Sewu yang awalnya bangunan Lawang Sewu ini merupakan gedung bersejarah milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang awalnya digunakan sebagai Kantor Pusat perusahaan kereta api swasta bapak dan ibu. Makanya disini nanti kita akan melihat banyak kereta atau gerbong gerbong yang telah lama di tinggalkan atau memang sengaja di jadikan pajangan di sini, dan kebanyakan orang-orang mungkin mengenal gedung ini dengan nama Lawang Sewu, tetapi sebenarnya itu bukanlah nama asli dari Gedung Lawang Sewu ini.

Di awal pembangunannya, bangunan ini bernama Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij. Sedangkan dalam bahasa Jawa, Lawang Sewu  memiliki sebuah arti yaitu seribu pintu. Namun hanya karena namanya "Lawang Sewu", tidak berarti gedung ini benar-benar mempunya seribu pintu kok Bapak dan Ibu sekalian. Di Gedung Lawang Sewu ini hanya memiliki 429 jumlah pintu saja. Tapi sama seperti kebanyakan gedung Belanda lainnya, Lawang Sewu memiliki banyak jendela besar yang jika dilihat dari jauh akan terlihat seperti pintu. Dan itulah alasannya kenapa orang-orang menyebut gedung ini sebagai "Lawang Sewu".

Gedung Lawang Sewu ini dibangun secara bertahap di atas lahan seluas 18.232 m2. Bangunan utama dimulai pada 27 Februari 1904 dan selesai pada Juli 1907. Sedangkan bangunan tambahan dibangun sekitar tahun 1916 dan selesai tahun 1918.

Sambil mendengarkan ucapan dari Pemandu Wisata tersebut Sari dengan rasa kagum nya masih tidak bisa berhenti memandangi segala sisi di dalam ruangan depan dari bangunan bersejarah ini. Hingga pandangannya jatuh tak jauh dari tempat ia berdiri, yaitu sebuah tangga cantik nan megah yang ada di depan nya tak jauh dari ia berdiri. Belum sempat dijelaskan oleh Pemandu Wisata nya Sari dengan rasa kagumnya langsung berbicara.

 “Waaahh ruangan ini sungguh sungguh indah. Aku tak percaya bahwa aku ada di sebuah Monumen bersejarah menurutku bangunan ini lebih cocok dibilang seperti istana. Lihat disana ayah, ibu, kakak ada sebuah tangga megah dengan kaca patri berwarna-warni yang indah sekali untuk kita lihat.” Ucap Sari yang takjub dengan keadan di dalam ruangan depan Monumen Lawang Sewu.

Sari yang terpesona dengan keindahan tangga itupun mulai berjalan kearah tangga tersebut sendirian hingga ia tak sadar bahwa ia berjalan terlalu jauh dari keluarganya dan rombongan lainnya. Lalu segera Sari berlari kearah keluarganya berdiri, ia takut jika tersesat dan terpisah dari rombongan keluarganya.

 “Wah adek juga sangat kagum ya sama tangga di sebelah sana”. Sahut si Pemandu Wisata itu dengan menunjuk arah tangga itu berada.

“Benar benar cantik ya tangga itu. Bukan hanya kamu kok yang bilang seperti itu tadi, kebanyakan pengunjung disini juga bilang bahwa tangga itu sangat cantik dan indah sekali bahkan banyak yang bilang berkat tangga itu Bangunan bersejarah ini lebih cocok disebut dengan istana.” Tambah lagi Si Pemandu Wisata menjelaskan.

 “Benar kan paman apa yang aku bilang tadi, tangga itu membuat bangunan bersejarah ini terlihat sangat indah bahkan seperti istana walaupun bangunan ini berumur sangat tua. Oiya paman Sari mau tanya dong boleh tidak ya?” Tanya Sari ingin tahu.

 “Boleh dong cantik, emangnya kamu mau tanya apa? Coba bilang dulu ke paman, siapa tau paman bisa memberimu jawaban yang kamu butuhkan.” Jawab Si Pemandu Wisata dengan sedikit menggoda Sari.

 “Eum Sari sedikit kepo deh paman tentang siapa sih yang membuat desain Lawang Sewu ini dulunya? Soalnya sampai sekarang tempat ini sangatlah menawan walaupun pasti sudah ada banyak perbaikan.” Tanya Sari dengan rasa ingin tahu.

“Hahaha... pertanyaan yang sangatlah bagus adek cantik, Jadi sekalian saja nggih Bapak, Ibu, dan yang lainnya saya akan menjelaskan siapa sih yang merancang bangunan yang indah nan megah ini”.  Jawab Si Pemandu menjelaskan.

Si Pemandu Wisata pun akhirnya menjelaskan bahwa sebenarnya bangunan ini dirancang oleh seorang professor yaitu Prof. Jakob F. Klinkhamer dan di bantu oleh satu arsitek dari Amsterdam yaitu B.J. Ouendag, dengan ciri dominan berupa elemen lengkung dan sederhana. Bangunan ini di desain menyerupai huruf L serta memiliki jumlah jendela dan pintu yang banyak sebagai sistem sirkulasi udara.

Karena jumlah pintunya yang banyak maka masyarakat menamainya dengan Lawang Sewu yang berarti seribu pintu. Selain desain bangunanya yang unik, Lawang Sewu memiliki ornamen kaca patri pabrikan Johannes Lourens Schouten. Nah Bapak, Ibu, Kakak Adek sekalian saat kita memasuki ruangan depan dari Lawang Sewu tadi kita bisa melihat banyaknya ornamen kaca patri yang tertata rapi yang membuat bangunan ini seperti sebuah istana kan.

“Nah..  kaca patri tersebut sebenarnya memiliki sebuah arti yaitu tentang kemakmuran dan keindahan Jawa, kekuasaan Belanda atas Semarang dan Batavia, kota maritim serta kejayaan kereta api. Ragam hias lainnya pun ada pada Lawang Sewu antara lain ornamen tembikar pada bidang lengkung di atas balkon itu (sambil menunjukkan bagian atas di balkon), kubah kecil di puncak menara air yang dilapisi tembaga, dan puncak menara dengan hiasan perunggu pun ada di bangunan ini.” Si Pemandu Menjelaskan sangat rinci.

 “Wah paman ternyata semua yang ada dalam bangunan ini semuanya memiliki nilai sejarah dan arti yang berbeda beda ya. Aku senang deh karna bisa belajar dan semakin memahami lagi sejarah yang ada di Indonesia terutama sejarah di Lawang Sewu ini yang terkenal sekali. Terima kasih ya paman karna sudah memberiku jawaban yang cukup lengkap dan bisa bermanfaat bagiku dan yang lain” Ujar Sari dengan kagum.

 “Terima kasih kembali adek cantik kan memang sudah menjadi tugas paman menjelaskan sejarah sejarah yang berhubungan dengan tempat ini. Paman berharap apa yang paham jelaskan tadi semuanya bisa bermanfaat buat kamu ya.Baiklah kalau begitu mari kita berkeliling lagi Bapak, Ibu sekalian supaya kita tidak memakan waktu di satu ruangan saja nanti saat berkeliling saya akan menjelaskan juga sejarah bangun ini.” Jawab Si Pemandu Wisata.

 “Baik mas, kami teh ngikut bapak saja yang penting kami bisa belajar sedikit demi sedikit soal sejarah yang ada di Indonesia ini terlebih tentang bangunan Lawang Sewu ini.” Ucap salah satu peserta rombongan.

 “Baiklah mari bapak ibu sekalian kita berkeliling lagi sambil mendengarkan penjelasan saya, Berbeda dengan sekarang, Tadi saya sudah mengatakan bahwa  Lawang Sewu dulu merupakan kantor administrasi Indische Spoorweg Maatscappij (NIS) yaitu sebuah perusahaan kereta api swasta asal Netherland”. Si Pemandu menjelaskan.

Pemandu yang ramah dan menyenangkan itu pun menjelaskan lagi dengan gayanya yang khas bahwa kalau saat ini kan Gedung Lawang Sewu dimanfaatkan sebagai museum yang menyajikan beragam koleksi dari masa ke masa perkereta apian di Indonesia. Tentu saja yang namanya Museum pasti memiliki sebuah benda peninggalan yan bersejarah tinggi yang dijadikan koleksi di sini.

Dari banyaknya koleksi yang ada, koleksi yang dipamerkan antara lain: koleksi Alkmaar, mesin Edmonson, Mesin Hitung, Mesin Tik, Replika Lokomotif Uap, Surat Berharga dan lain-lain. Lawang Sewu menyajikan proses pemugaran gedung Lawang Sewu yang terdiri dari foto, video, dan material restorasi. Mendekati pintu keluar, terdapat perpustakaan berisikan buku-buku tentang kereta api. Selain menjadi tempat wisata sejarah, Gedung Lawang Sewu juga dapat disewa untuk kegiatan Pameran, Ruang Pertemuan, Pemotretan, Shooting, Pesta Pernikahan, Festival, Bazar, Pentas Seni, Workshop, dll.

Sebenarnya untuk mendapatkan Gedung ini dari pemerintah Jepang pun sangat lah susah. Di masa awal kemerdekaan Indonesia sendiri tidak lantas membuat gedung ini jatuh ke tangan Indonesia. Justru Lawang Sewu justru berubah menjadi medan pertempuran antara pemuda Angkatan Muda Kereta Api (AMKA) dengan tentara Kempetai dan Kidobutai dalam peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang dari tanggal 14 Oktober sampai 19 Oktober 1945.

Karena sejarahnya inilah, pemerintah kota Semarang menetapkan Lawang Sewu sebagai gedung warisan sejarah yang wajib dilindungi. Namun setelah merdeka dari Jepang dan Belanda, secara otomatis kantor administrasi kereta api ini jatuh ke tangan Indonesia. Oleh pemerintah Indonesia, gedung ini kemudian difungsikan sebagai kantor PT. Kereta Api Indonesia atau KAI. Kemudian beralih fungsi menjadi Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer dan Kantor Wilayah Kementerian Perhubungan Jawa Tengah sebelum akhirnya dikosongkan pada akhir tahun 90-an.

 “Wah ternyata bangunan ini pernah menjadi saksi bisu perjuangan Bangsa Indonesia ya bahkan pernah menjadi medan pertempuran.” Ucap salah satu peserta rombongan sambil berbisik bisik kepada satu dengan yang lainnya.

Saat Ariel mendengar penjelasan dari Pemandu Wisata itu ia menjadi makin penasaran dengan sejarah yang ada di bangunan lama ini, dan apakah benar ucapan banyak sekali orang yang bilang bahwa Lawang Sewu menyimpan banyak cerita mistis. Karena ia semakin kepo akan hal ini jadi tanpa berpikir panjang Ariel langsung menanyakan hal tersebut kepada paman Pemandu Wisata.

“Eum maaf paman sebenarnya Ariel ingin menanyakan sesuatu tapi maaf ya jika pertanyaan Ariel ini sedikit aneh dan maaf juga paman kalau pertanyaan Ariel dianggap tidak sopan. Ariel ingin bertanya apakah benar bangunan ini pernah dinobatkan sebagai salah satu tempat paling angker di Asia? Dan apa saja sih hal mistis yang terkenal di tempat ini? Kok banyak sekali yang bicara bahwa Lawang Sewu merupakan bangunan bersejarah yang sangat angker.” Tanya Ariel penasaran.

 “Pertanyaan mu sangat lah bagus Ariel jadi kamu tidak perlu minta maaf soal hal tersebut. Yang namanya bangunan tua, besar, dan kosongkan tidak akan lepas dari kisah-kisah misteri. Hal yang sama juga terjadi pada Lawang Sewu ini. Setelah kosong bertahun-tahun, gedung peninggalan Belanda ini menjadi bangunan yang tidak terurus dan terlihat menyeramkan. Tidak heran jika akhirnya beredar banyak kisah mistis yang menghantui Lawang Sewu.” Jawab Si Pemandu Wisata dengan jelas.

Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2013, gedung ini pernah menjadi lokasi untuk uji nyali sebuah acara TV dan berakhir dengan meninggalnya salah satu peserta beberapa hari setelah acara berlangsung. Karena horor yang menghantui, gedung ini pernah dinobatkan sebagai bangunan paling menyeramkan kedua di benua Asia lho! Pertama di Lawang Sewu terdapat penjara bawah tanah. Konon jika ke tempat tersebut akan menemukan hal-hal yang membuat jantung berdetak lebih kencang.

Berdasarkan cerita-cerita yang paman dengar, mereka yang ke ruang bawah tanah tersebut akan menemukan bayangan seperti manusia dengan mata hijau menyala. Jika melihat, bayangan tersebut akan mendekati. Kedua adanya bau aneh di penjara bawah tanah milik bangunan ini. Selain ada bayangan bermata hijau menyala, ketika mendekati penjara bawah tanah kalian akan mulai mencium bau-bau aneh seperti bau anyir darah.

Bau tersebut dipercaya entah ada kaitannya atau tidak dengan orang tahanan yang sering tewas di dalam penjara yang seharusnya cukup 1 orang malah jadi 5-6 orang. Ketiga yaitu soal suara teriakan yang terjadi di sumur bawah tanah. Kalau ke depan gedung utama Lawang Sewu, pengunjung akan menemukan sumur tua bawah tanah. Sumur tersebut sudah lama tidak dibuka untuk publik.

Karena konon katanya, jika malam hari akan ada teriakan misterius suka terdengar dari sumur ini. Sumur tersebut disebut-sebut pernah menjadi tempat tentara Jepang untuk menyiksa tentara Belanda. Suara-suara rintihan bak minta tolong itu konon merupakan tentara Belanda yang dahulu di siksa oleh tentara Jepang hingga tewas. Setelah sempat dinobatkan sebagai bangunan paling angker, kini Lawang Sewu sudah berbenah.

Setelah pemugaran dan renovasi yang selesai pada tahun 2011, Lawang Sewu berubah menjadi tempat wisata sejarah deh. Dan tidak ada lagi ruangan gelap dengan berbagai penampakan menyeramkan. Yang ada adalah bangunan indah peninggalan Belanda yang kaya sejarah. Nah Ariel bagaimana sekarang, apa kamu sudah mendapatkan jawaban dari pertanyaan mu itu dan apakah kamu sudah tidak kepo lagi soal hal mistis yang ada di Lawang Sewu ini, tenang saja Ariel cerita itu belum tentu benar adanya kok.”

“Wah paman terima kasih banyak berkat penjelasan paman tadi Ariel semakin belajar tentang sejarah di bangunan ini plus Ariel jadi tidak kepo lagi dan sudah lega rasanya mendengar penjelasan paham tadi.” Ujar Ariel dengan Kagum.

 “Baguslah kalau begitu Ariel. Bapak ibu sekalian sekarang saya akan menjelaskan sedikit tentang sejarah Lawang sewu mulai dari tahun 1907 hingga saat ini yang pertama sejak bulan Juli 1907 Lawang Sewu digunakan sebagai Kantor Pusat Administrasi NIS.” Si Pemandu Wisata menjelaskan lagi.

Masih dengan semangat karena menjiwai profesinya sebagai pemandu wisata, ia lalu menjelaskan bahwa pada tahun 1942-1945 Lawang Sewu diambil alih oleh Jepang dan digunakan sebagai Kantor Riyuku Sokyoku (Jawatan Transportasi Jepang). Tahun 1945 menjadi Kantor Eksploitasi Tengah DKARI yaitu singkatan dari Djawatan Kereta Api Republik Indonesia. Kemudian tahun 1946 dipergunakan sebagai markas tentara Belanda sehingga kegiatan perkantoran DKARI pindah ke bekas kantor de Zustermaatschappijen.

Setelah pengakuan kedaulatan RI tahun 1949 digunakan Kodam IV Diponegoro. Pada tahun 1994 gedung ini diserahkan kembali kepada kereta api (Perumka) yang kemudian statusnya berubah meniadi PT Kereta Api Indonesia (Persero). Pada tahun 2009 dilaksanakan restorasi oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero). Hingga pada tanggal 5 Juli 2011 dilakukan peresmian Purna Pugar Cagar Budaya Gedung A Lawang Sewu.

Kompleks Lawang Sewu terdiri dari beberapa gedung. Dua yang utama disebut Gedung A dan Gedung B, sedangkan dua gedung yang lebih kecil dinamakan Gedung C dan Gedung D. Gedung paling tua sekaligus paling besar adalah Gedung A, yang tadi kita sempat masuki. Gedung yang dihiasi ornamen cantik berupa kaca patri yang menggambarkan kemakmuran alam tanah Jawa, beserta keragaman flora dan faunanya. Kaca-kaca tersebut diimpor khusus oleh pembuatnya, JJ Schouten, di Belanda. Nah Gedung A juga memiliki dua menara kembar yang berfungsi sebagai tempat menampung air, masing-masing kapasitasnya 7.000 liter.

Di masa lampau, bangunan ini terhubung oleh terowongan bawah tanah ke sejumlah bangunan lain di Semarang. Diantaranya kediaman gubernur dan pelabuhan. Gedung B, yang terletak di belakang gedung A, merupakan bangunan tiga lantai yang memiliki ballroom di lantai teratas. Terdapat juga ruang bawah tanah yang separuh lantai dibiarkan terisi air agar mampu mendinginkan bangunan tersebut. Lawang Sewu adalah hasil karya arsitek C Citroen yang bekerja untuk biro Prof Jacob K Klinkhamer and BJ Oendaag.

Hasil rancangannya mewakili portret budaya urban di Semarang pada saat itu. Di awal 1900-an, Semarang memang sudah tumbuh menjadi kota kosmopolitan. Kota- kota lain, seperti Surabaya, Batavia, Bandung, menjadikannya sumber inspirasi. Peletakan batu pertama Lawang Sewu dilakukan pada 27 Februari 1904. Sedangkan Gedung A Lawang Sewu selesai pada 1907, diresmikan dan dipakai pertama kali pada 1 Juli 1907 sama seperti sejarahnya tadi.

“Terima kasih juga nggih mas telah menjadi Pemandu Wisata kami di sini, maafkan kelakuan kami juga ya mas apabila ada kesalahan yang kami lakukan disini, kami meminta maaf juga sebesar besarnya kepada mas Rendra. Kalau begitu kami izin pulang nggih mas semoga mas Rendra di berikan rezeki yang tiada tara dengan pekerjaan ini. Aminnn.”

            Setelah selesai berkunjung ke Lawang Sewu Ariel dan keluarganya pun bersiap kembali ke mobil mereka dan ingin melanjutkan liburan mereka kali ini dengan perasaan yang lebih Bahagia lagi agar liburan kali ini menjadi liburan yang sangat amat berkesan untuk diri mereka masing masing. Terlebih lagi untuk Ariel ia merasa liburan kali ini adalah liburan terbaiknya karna setelah menunggu lama akhirnya ia bisa mengunjungi salah satu bangunan bersejarah yang sangat amat ia kagumi sejak kecil. Sekarang ia sudah bisa menceritakan hal ini kepada teman temannya yang lain. Dan itu akan membuat Ariel menjadi bahagia karna selain ia bisa berlibur namun ia juga bisa belajar mengenai sejarah yang ada di Negara Indonesia.

 

oooooOOOOOooooo

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.