Rekomendasi Film Edukasi

Minggu, Desember 24, 2023

Rekomendasi Film Edukasi

Aisyah : Biarkan Kami Bersaudara

Aisyah baru lulus sarjana. Dia mengajar di wilayah terpencil, Dusun Derok, Timor Tengah Utara. Sebagai wanita muslim, mengajar di tempat yang mayoritas penduduknya Khatolik adalah tantangan berat.
 


Aku dan Hari Esok

Film ini akan menceritakan perjuangan seorang guru yang ditugaskan di sebuah sekolah di perbatasan. Guru yang tulus mengabdi ini bernama Yudis. Guru ini memiliki tekat agar para anak yang putus sekolah dapat kembali bersekolah.
 


Di Timur Matahari

Mazmur, thomas, agnes, yokim dan suryani masih menunggu cahaya yang akan menerangi mereka dari gelapnya kebodohan. Mazmur setiap hari selalu menunggu kedatangan guru pengganti di sebuah lapangan terbang tua, satu-satunya penghubung kampung mereka di daerah pegunungan tengah Papua denga kehidupan luar. sudah 6 bulan tak ada guru yang mengajar.
 

Gulat Benjang Pamungkas
Film ini bercerita tentang remaja SMP bernama Fajar yang pindah ke desa karena ayahnya pindah tugas. Berada di dalam lingkungan baru, Fajar belajar untuk beradaptasi. Tapi ternyata, di lingkungan baru tersebut ada sekelompok anak yang tidak menyukainya. Dari sinilah konflik muncul. Mereka memfitnah Fajar memecahkan piala Benjang di sekolah.

Jagat Raya 1

Film ini berkisah tentang SANDI (16 tahun), siswa yang berbakat menggambar tetapi lemah dalam pelajaran. Kepergian orang tuanya membuat semangat belajarnya seakan hilang. Ditambah Sandi merasa guru dan teman-temannya kurang memahami luka dalam hati. 


Perjuangan Pak Sofyan berlanjut… Setahun setelah memopulerkan metode pembelajaran merdeka di SMA, Pak Sofyan sudah menjadi primadona di kalangan para murid. Ternyata hal ini mendatangkan ketidaksetujuan di kalangan guru lainnya. Mereka merasa Pak Sofyan terlalu ekstrim dalam mengimplementasikan program Merdeka Belajar itu sehingga membuat para murid terlalu bebas dalam belajar. 



Empat anak Sekolah Dasar bernama Inal, Aska, Nia dan Ondeng berjuang mencari pendidikan dari guru mereka di sebuah sekolah gratis. Inal dan Ondeng sama-sama memiliki kekurangan fisik dan mental. Inal adalah anak tuna netra, sedangkan Ondeng terbelakang secara mental. 

Ketika Mas Gagah Pergi

Gita selalu bangga pada abangnya yang ia panggil Mas Gagah. Namun suatu hari Mas Gagah berubah! Berubah pula semua kehidupan Gita. Dan ketika kemudian Mas Gagah pergi, apa yang terjadi dengan Gita? Siapa Nadia Hayuningtyas dan lelaki berkemeja kotak-kotak yang selalu Gita lihat di dalam bus, kereta api dan di berbagai tempat itu? Dan mengapa lelaki itu mengingatkannya pada Mas Gagah? 


Kisah tentang Persahabatan 6 anak laki-laki remaja yang setiap hari harus berjuang menyebrangi sungai untuk pergi ke sekolah. Alex, Samuel, Jon, Leman, Robet dan Nelis. 

Mondok

Penonton akan mengikuti kisah Reyhan, seorang anak yang nakal. Di sekolah, dia seringkali bertengkar. Tidak hanya sendiri, Reyhan juga memprovokasi teman-temannya untuk ikut berkelahi. Selain berkelahi, Reyhan juga tidak jarang merundung para guru.

Rumah di Seribu Ombak

Film ini bercerita tentang persahabatan dua anak di sebuah daerah di Bali, Singaraja. Dua anak laki-laki ini berbeda agama, satu Islam dan satunya Hindu. Dan untuk menambah kekompleksan cerita, masing-masing anak tersebut tidak memiliki ayah dan satunya tidak memiliki ibu. Meski berbeda keyakinan, kedua anak tersebut menjalin persahabatan yang erat dan saling melengkapi. 


Sarmin

Film ini bercerita tentang perjuangan hidup seorang remaja laki-laki yang duduk di bangku SMP bernama Sarmin. Suatu hari, ayahnya meninggal karena kecelakaan kerja. Sarmin sangat terpukul menghadapi kenyataan ini. Namun, dia berusaha untuk tetap semangat menjalani hari. 


Serdadu Kumbang
Amek adalah salah satu murid dari sekian banyak murid SDN 08 yang tidak lulus ujian tahun lalu. Sebetulnya Amek adalah anak yang baik, tetapi sifatnya yang introvert, keras hati dan cenderung jahil, membuat ia sering dihukum oleh guru-gurunya disekolah. 

Suara dari Pesisir
Film ini merepresentasikan sebagian potret pendidikan di negeri kita, Indonesia. Harus diakui, masih ada. Masih ada banyak tempat di negeri ini yang belum tersentuh edukasi tentang "pentingnya sekolah" dengan baik. Bahkan, fasilitas pun masih jauh panggang dari api.  


Tanah Surga Katanya
Hasyim, mantan sukarelawan Konfrontasi Indonesia Malaysia tahun 1965 hidup dengan kesendiriannya. Setelah istri tercintanya meninggal, ia memutuskan untuk tidak menikah dan tinggal bersama anak laki-laki satu-satunya yang juga menduda Haris dan dua orang anak Haris bernama Salman dan Salina. 

Uang Panai
Anca, pemuda Bugis-Makassar yang baru saja kembali dari merantau, berniat mempersunting mantan kekasihnya, Risna. Namun niatnya tersandung oleh syarat pernikahan adat - uang mahar dalam jumlah besar. 


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.