LAYANG-LAYANG DI LANGIT SENJA

Rabu, Desember 27, 2023

LAYANG-LAYANG DI LANGIT SENJA

Penulis : Suci Ramadhani

 

        Di sebuah kota kecil di Indonesia, terdapat seorang anak kecil bernama Bima. Ia sangat suka bermain layang-layang. Setiap sore, Ia selalu berlari ke lapangan dekat rumahnya sembari membawa layang-layang hasil buatan tangannya sendiri.

Picture : images.pexels.com

Bima yang suka membuat layang-layangnya sendiri itu pun pada suatu hari membuat layang-layang favoritnya terbuat dari kertas berwarna biru langit dengan ekor yang sangat panjang berwarna pelangi. Ia sangat bangga dengan layang-layang barunya dan tidak sabar untuk mencobanya.

Sore di tengah lapangan dengan rumahnya, dengan dihiasi langit berwarna keindahan senja. Orange, merah, dan ungu bercampur menjadi satu, menciptakan pemandangan yang sangat indah. Bima berlari ke lapangan, layang-layang birunya siap untuk diterbangkan.

Dengan hati berdebar, Bima pun melemparkan layang-layangnya ke udara. Angin sore itu cukup kencang dan layang-layangnya segera terangkat menuju langit berbalut keindahan senja. Bima pun merasa sangat senang melihat layang-layangnya terbang tinggi bahkan Ia pun kegeringan sembari teriak-teriak yang mengakibatkan orang-orang disekitarnya pun keheranan atas tingkah lakunya.

Layang-layang itu pun terbang meliuk-liuk di angkasa, menari dengan anggun di antara awan. Bima melihat dengan penuh kekaguman. Dia merasa seperti Ia sendiri yang terbang di langit.

Namun, tiba-tiba, tali layang-layangnya putus. Layang-layangnya terbang bebas, menghilang masuk kedalam keindahan langit senja. Bima merasa sedih, tetapi Ia juga merasa bangga telah mampu membuat layang-layang yang bisa terbang bebas menyapa langit senja.

Ia pun berlari mengejar layang-layangnya dan berusaha menangkapnya sebelum hilang diterbawa hembusan angin. Namun, layang-layang itu semakin tinggi dan semakin jauh dari jangkauannya. Bima pun akhirnya berhenti dan menatap langit dengan penuh harap agar layang-layangnya kembali kepadanya.

Suatu ketika, ada seorang pria separuh baya melintas di sebelahnya dan Pria itu melihat kesedihan di wajah Bima dan mencoba mencari tau apa yang sebenarnya sedang terjadi.

"Apa yang terjadi, anak muda?" Tanya bapak separuh baya itu.

“Layang-layangku putus dan hilang.” Jawab Bima menahan tangis.

"Kadang-kadang, kita harus melepaskan sesuatu yang kita cintai agar mereka bisa menemukan kebebasan mereka sendiri." Nasihat Bapak itu sembari tersenyum.

Bima pun merenungkan kata-kata pria sebaya itu. Ia mengerti bahwa meskipun layang-layangnya hilang, itu adalah momen yang indah dan mengesankan. Ia merasa bersyukur telah memiliki kesempatan untuk melihat layang-layangnya terbang bebas di langit senja.

Hari berikutnya, Bima pun akhirnya menemukan layang-layangnya di pohon dekat lapangan. Ia merasa sangat senang dan berjanji akan lebih berhati-hati bermain laying-layang dilain waktu.

Sejak kejadian sore kemarin, ketika Bima sedang bermain layang-layang di lapangan, Ia selalu teringat senja itu, ketika layang-layangnya terbang bebas di langit. Bagi Bima, itu adalah pengalaman yang tidak akan pernah Ia lupakan.

Bima belajar bahwa terkadang kita harus melepaskan sesuatu yang kita cintai agar mereka bisa menemukan kebebasan mereka sendiri. Meskipun layang-layangnya hilang, Bima tahu bahwa itu akan selalu ada dalam kenangannya, terbang bebas di langit senja.

Bima terus bermain layang-layang setiap sore di lapangan dekat rumahnya. Ia mulai mengumpulkan berbagai jenis layang-layang dari teman-temanya dan membuat koleksinya semakin lengkap dan berwarna. Setiap layang-layang memiliki cerita dan kenangan yang berbeda-beda.

Suatu hari, Bima bertemu dengan seorang anak perempuan bernama Maya di lapangan. Maya juga sangat tertarik dengan layang-layang dan mereka menjadi teman akrab. Mereka bersama-sama dan saling berlomba membuat layang-layang yang paling kreatif dan indah.

Ketika senja tiba, Bima dan Maya membawa koleksi layang-layang mereka masing-masing ke lapangan. Dan mereka pun menerbangkan layang-layang mereka ke udara sembari melihat layang-layang mereka terbang tinggi di langit senja. Itu adalah pemandangan yang menakjubkan, seperti tarian warna di antara awan.

Sambil menyaksikan layang-layang mereka terbang, Bima dan Maya berbicara tentang impian mereka. Bima bercerita tentang mimpinya menjadi seorang pilot dan terbang diatas awan. Maya pun tidak mau kalah, Ia bercerita tentang impian menjadi seorang penulis dan menulis cerita-cerita yang mampu menginspirasi orang lain.

Mereka berdua pun saling berjanji untuk selalu mendukung satu sama lain dalam mengejar impian mereka. Layaknya seperti layang-layang, impian-impian mereka juga perlu kebebasan untuk terbang tinggi di langit.

Bima dan Maya selalu bermain layang-layang setiap sore. Mereka mengajak teman-teman mereka juga untuk bergabung. Mereka pun menjadikan lapangan sebagai tempat berkumpul yang penuh keceriaan dan tawa di masa-masa kecil mereka.

****

Suatu hari, Bima mendapat kabar bahwa ada festival layang-layang yang akan diadakan di kota besar. Dia sangat antusias dan memutuskan untuk mengajak Maya dan teman-teman lainya untuk ikut serta.

Pada hari festival, mereka tiba di tempat yang penuh dengan ribuan layang-layang yang berwarna-warni. Semua orang berbagi kegembiraan dan keajaiban saat melihat layang-layang terbang di langit biru.

Bima, Maya, dan teman-teman mereka akhirnya bisa memamerkan koleksi layang-layang mereka pada festival tersebut. Mereka bertemu dengan orang-orang yang memiliki hobi yang sama dan belajar banyak hal baru tentang dunia layang-layang.

Ketika matahari terbenam, Bima dan Maya melepaskan layang-layang mereka ke udara. Layang-layang mereka pun terbang tinggi, menyatu dengan layang-layang lainnya di langit senja. Itu adalah momen yang indah dan mengesankan bagi mereka semua.

Sepulang dari festival, Bima dan Maya merasa terinspirasi untuk terus mengejar impian mereka. Mereka tahu bahwa hidup harus seperti layang-layang yang terbang bebas tinggi di angkasa. Mereka juga menyadari bahwa mereka mempunyai potensi yang tak terbatas untuk terbang tinggi dan mencapai apa pun yang mereka inginkan.

Bima dan Maya terus mengejar impian mereka setelah festival layang-layang. Bima belajar dengan tekun agar kelak menjadi seorang pilot. Ia terus membaca buku tentang pesawat, mengikuti kursus penerbangan, dan berlatih terbang dari game simulator pesawat di smart phonenya. Setiap kali Ia melihat layang-layang di langit, Ia teringat akan impian besar yang ingin Ia gapai.

Maya juga tidak mau kalah, Ia selalu bersemangat menjalani hidup untuk meraih mimpinya. Ia menulis cerita-cerita inspiratif dan mengirimkannya ke berbagai penerbit. Ia pun kerap menerima beberapa penolakan, tetapi Ia tidak gampang menyerah. Ia terus mengasah kemampuannya dan berbagi karyanya di blog pribadinya.

Pada suatu hari, Bima mendapat kabar bahwa ada kompetisi layang-layang tingkat nasional yang akan diadakan di kota domisilinya. Ia merasa sangat antusias dan tanpa pikir panjang langsung memutuskan untuk mengikuti kompetisi tersebut. Bima meminta Maya untuk ikut serta pula dan tanpa ragu Maya pun setuju.

Mereka berdua pun akhirnya bekerja keras untuk mempersiapkan diri. Bima merancang layang-layang khusus dengan desain yang inovatif dan stabil di udara. Maya menulis cerita pendek tentang petualangan layang-layang di langit senja.

Pada hari kompetisi, Bima dan Maya tiba di tempat yang dipenuhi dengan peserta dari seluruh negeri. Mereka merasa gugup, tetapi juga penuh semangat. Mereka bertemu dengan peserta lain yang memiliki minat yang sama, dan saling berbagi pengalaman dan tips.

Tiba saatnya untuk memperlihatkan layang-layang hasil karya mereka. Bima melemparkan layang-layangnya ke udara dengan keahlian yang dia pelajari selama ini. Layang-layang merepa pun mamppu terbang tinggi dan stabil di udara, menarik perhatian para juri.

Setelah penampilan mereka, Bima dan Maya merasa bangga dengan apa yang mereka capai. Mereka tidak sabar menunggu pengumuman hasil kompetisi. Meskipun mereka tidak tahu apakah mereka akan memenangkan atau tidak, mereka senang karena mereka telah berani mengikuti kompetisi tersebut.

Akhirnya, saat pengumuman tiba, Bima dan Maya saling berpegangan tangan dengan tegang. Hingga akhirnya nama mereka pun diumumkan sebagai pemenang! Mereka berdua melompat kegirangan dan berpelukan. Impian mereka pun menjadi kenyataan.

Keberhasilan mereka dalam kompetisi layang-layang memberi Bima dan Maya kepercayaan diri yang lebih besar. Mereka tahu bahwa mereka bisa mencapai apa pun yang mereka impikan jika mereka bekerja keras dan tidak pernah menyerah.

Bima dan Maya terus berusaha keras untuk mengejar impian mereka dengan semangat yang tak tergoyahkan. Bima bermimpi menjadi seorang pilot yang sukses dan menerbangkan pesawat di langit-langit biru. Maya bermimpi menjadi seorang penulis terkenal yang menginspirasi jutaan orang dengan karyanya.

Harapan mereka saat terbang di langit nantinya, mereka selalu mengingat bahwa awal perjalanan mereka, ketika layang-layang mereka terbang bebas di langit senja. Itu adalah momen yang mengubah hidup mereka dan mengajarkan mereka tentang kebebasan, impian, dan keberanian.

SELESAI 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.